Suatu saat dalam sessi training saya ada yang bertanya tentang pentingnya Ice Breaking. ”Pak Catur, apakah setiap mengajar harus selalu dilakukan Ice Breaking?”. Kemudian saya balik bertanya, ”Menurut Anda apakah setiap siswa yang masuk kedalam kelas kita memiliki fokus pikiran dan konsentrasi terhadap hal yang sama dengan yang Anda harapkan?”. ”Sudah pasti tidak, mereka memikirkan apapun yang terjadi sebelum masuk ke kelas kita, entah itu tentang rumahnya, tentang teman-temannya ataupun tentang pelajaran sebelumnya. Dan Ice Breaking membantu kita untuk mengajak para siswa berfokus pada pelajaran yang akan kita sampaikan”.
”Berarti Ice Breaking sebaiknya dilakukan pada awal pelajaran ya Pak?” tanya beliau lagi. ”Ya umumnya seperti itu, tapi sebaiknya dilakukan juga pada tengah dan akhir pelajaran”. Saya tambahkan kembali, ”Ice breaking itu sesuai dengan artinya bertujuan untuk memecah kebekuan komunikasi yang mungkin timbul baik itu karena tidak fokusnya siswa atau hambatan komunikasi lainnya”. ”Pernah Anda bayangkan ? saya memiliki pengalaman tentang hal ini saat saya sekolah dulu. Salah seorang guru masuk ke kelas kami dan memulai pelajaran dengan statementnya yang saya ingat sampai sekarang, ia berkata : Kok saya setiap masuk ke kelas ini bawaannya mau muntah ya.”
”Jelas yang dilakukannya bukan Ice Breaking tetapi Ice Making. Karena sejak itu semua pelajaran yang disampaikan tidak dapat kami terima dengan baik disebabkan ketakutan dan keengganan untuk menyimak pelajaran yang disampaikannya”. Kemudian peserta training saya itu bertanya lagi, “Kapan sebaiknya kita menyisipkan Ice Breaking ditengah pelajaran Pak ? Dan waktunya kira-kira berapa lama ?”
”Pertanyaan yang baik sekali. Disinilah kemampuan kita sebagai seorang guru diuji, bagaimana ia mampu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai Ice Breaking dan kapan waktu untuk mengakhirinya. Ada yang dinamakan dengan teknik kalibrasi, yaitu teknik untuk mengamati kondisi psikologis seseorang berdasarkan penampilan dan gerak tubuhnya. Namun biasanya para pengajar menempatkan Ice Breaking dengan melihat indikator dari besar kecilnya antusiasme siswa”. Kemudian saya melengkapi jawaban saya, “Secara umum Ice Breaking di awal pembelajaran bertujuan membangun suasana yang mendukung ke arah fokus pembelajaran. Sedangkan Ice Breaking di tengah-tengah pembelajaran bertujuan sebagai penghapus kejenuhan dan membangkitkan fokus yang mulai luntur. Kemudian Ice Breaking diakhir pembelajaran bertujuan meninggalkan kesan dan penegasan terhadap materi yang baru disampaikan”.
Terakhir beliau menanyakan sebuah pertanyaan yang menarik, “Pak Catur, katanya ada Ice Breaking yang berbentuk permainan sulap, saya minta contohnya donk Pak!”
“Hahaha..” Kemudian saya tanya ke beliau, ”Boleh saya tahu mata pelajaran apa yang Anda ajarkan ?”
”Saya mengajar geografi Pak” jawabnya.
”Ok, ini salah satu contoh permainan sulap untuk memulai pelajaran geografi.”
”Mari kita bermain... Sekarang ikuti instruksi saya !”
( Untuk Anda yang sedang membaca artikel ini, ikuti juga instruksi dibawah ini agar bisa ikut merasakan efeknya )
Sekarang silahkan anda pilih angka antara 1-10. Sudah? Ini akan menjadi angka rahasia Anda.
Sekarang kalikan angka rahasia anda dengan 2. Sudah ?
Kemudian hasil perkalian tadi tambahkan dengan 8, lakukan sekarang. Sudah?
Sekarang hasil tersebut anda bagi 2.
Oke saya beri waktu anda menghitungnya.
Anda masih ingat angka rahasia anda diawal tadi?
Sekarang kurangkan hasil perhitungan kita tadi dengan angka rahasia anda!
Bila sudah kini anda ubah hasil pengurangan tersebut ke dalam abjad, misalnya bila hasilnya 1 maka jadi A, bila hasilnya 2 jadi B, 3 jadi C, 4 jadi D, 5 jadi E... dan seterusnya.
Anda paham?
Kini anda telah memiliki huruf abjad rahasia yang orang lain tidak mengetahuinya, termasuk saya. Dan saya ingin anda memikirkan nama salah satu negara di dunia dengan menggunakan huruf abjad rahasia anda. Jadikan huruf abjad tersebut sebagai huruf awal nama suatu negara.
Sudah ?
Bila sudah saya ingin anda pikirkan nama hewan, tapi tunggu dulu..
Pilih nama hewan tersebut menggunakan huruf kedua dari nama negara yang anda pilih. Begini, misalnya nama negara yang saya pilih INdonesia, nah huruf keduanya adalah N maka hewan yang saya pilih adalah NURI (nuri adalah hewan dari jenis burung).
Oke apakah anda sudah mendapatkan nama hewan yang sesuai dengan huruf kedua dari nama negara yang anda pilih?
Berarti sekarang Anda punya 1 nama negara dan 1 nama hewan ? Tuliskan diatas kertas dan simpan didalam saku. Saya akan coba membaca gelombang fikiran Anda.
Ok, saya telah berhasil membaca gelombang fikiran Anda...
Kemudian saya tuliskan di papan tulis : ”Di negara DENMARK memang banyak terdapat burung ELANG, tapi mungkin tidak ada ENTOK disana..”
Kemudian saya memintanya untuk menunjukkan kepada peserta lain nama negara dan hewan yang tadi ditulisnya. Suasana hening sejenak, semua peserta diam dan bertanya-tanya, hingga sepuluh detik kemudian baru terdengar tepuk tangan mereka.
Begitulah Ice Breaking, selalu membuat peserta tertarik untuk mendengarkan apa yang kita bicarakan. Namun yang perlu diingat adalah bahwa kegembiraan yang ditimbulkan dalam Ice Breaking tidak boleh hanya membuat suasana jadi riuh dan menimbulkan kesenangan yang hanya bersifat hura-hura, atau kemeriahan yang tak berarti apa-apa. Kegembiraan dalam Ice Breaking harus berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna pemahaman, dan nilai-nilai yang bermanfaat pada diri para siswa.
NB : Thanx to Mas Bobby for this Magic Trick
Kamis, 16 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar