Alkisah hidup seorang raja yang memiliki mata cacat sebelah. Mata kanan nya tertusuk pedang saat ia sedang memimpin sebuah peperangan, Suatu hari ia ingin memiliki sebuah lukisan potret dirinya untuk dipasang pada ruang jamuan para tamu-tamu raja. Untuk mewujudkan keinginan nya itu, raja mengundang para pelukis dari seantero negeri. Dalam waktu sekejap maka berdatangan lah para pelukis-pelukis hebat yang siap mewujudkan keinginan sang raja. Namun apa yang terjadi setelah mereka melihat kondisi fisik sang raja..?? Mereka semua mundur dari sayembara, mereka tidak sanggup untuk melukis sang raja, kecuali 3 orang pelukis yang bertahan untuk tetap melukis wajah sang raja.
Kesempatan pertama diberikan sang raja untuk pelukis pertama. Dengan sangat serius sang pelukis membuat karyanya menjadi sebuah karya terbaik. Wajah sang raja menjadi sangat tampan dalam lukisan nya. Tetapi, apa yang terjadi..?? Sang raja marah, karena sang pelukis membuat lukisan wajah sang raja dengan mata yang tidak cacat, sang pelukis mengubah kondisi yang sebenarnya, sang raja merasa ditipu, ”Ini bukan wajah saya yang sebenarnya, ini wajah orang lain” bentak sang raja. ”Hukum dia karena menipu saya..!!”. Kemudian kesempatan kedua diberikan kepada pelukis kedua. Karena takut maka sang pelukis membuat lukisan sesuai dengan aslinya, cacat mata sang raja tampak sangat jelas terlihat sehingga membuat sang raja demikian gusarnya. ”Hukum pelukis ini, dia telah menghinaku di depan rakyatku..!!”. Akhirnya sampailah giliran bagi pelukis ketiga untuk menunjukkan bakatnya. Sang pelukis ketiga mulai melukis wajah sang raja, secara perlahan terlihat senyum di wajah sang raja, ia sangat puas dengan lukisan pelukis ketiga. ”Berikan hadiah-hadiah emas dan baju-baju mewah untuk pelukis ini, lukisannya telah membuatku bangga dan tidak merasa tertipu..!!”. Anda tahu apa yang dilukis oleh pelukis ketiga..?? Ia melukis wajah sang raja dari sisi sebelah kiri dengan sangat baik. Mata kanan sang raja yang cacat tidak terlihat, yang terlihat hanyalah mata kiri sang raja yang normal sehingga membuat wajah sang raja demikian terlihat tampan.
Apa yang dapat kita ambil dari kisah menarik ini..?? Belajar untuk berpikir keluar dari kotak ( Think Out Of Box ). Jangan pernah terpaku pada permasalahan secara fisically, tapi lihatlah substansi permasalahan yang ada, kemudian biarkan fikiran anda untuk surfing mencari solusi dari permasalahan itu kemanapun ia mengarah. Ikutilah aliran fikiran anda kemana pun, biarkan ia rileks untuk menemukan jawaban permasalahannya. Percaya pada diri anda sendiri, yakinkan bahwa setiap masalah adalah sebuah pintu menuju tempat yang lebih baik, bahwa masalah adalah jalan menuju kehidupan yang lebih indah, dan bahwa masalah adalah tangga menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap orang besar selalu dibesarkan oleh masalah, didewasakan oleh masalah dan dibijaksanakan oleh masalah. Pada dasarnya, kita adalah seorang Problem Solver yang handal. Bahkan sejak sebelum kita terbentuk menjadi sebuah janin, saat sel spermatozoa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan untuk menuju sel telur. Dengan gagah berani ia hadapi semua permasalahan itu, ia jalani dengan penuh semangat perjuangannya menuju sel telur. Dan saat semua permasalahan telah diselesaikannya maka siapakah dia..?? Itulah diri kita. Lalu pantaskah kita lemah menghadapi masalah..?? Lalu pantaskah kita sedih menghadapi masalah..?? Lalu pantaskah kita goyah menghadapi masalah..?? Ingatlah bahwa kita diciptakan sebagai ”Problem Solver Sejati”..!!
Jangan pernah berkata : ”Tuhan, saya memiliki masalah yang sangat besar..!!”. Tapi katakanlah : ”Wahai masalah... ketahuilah bahwa saya memiliki Tuhan Yang Maha Besar..!!!”.
Kemayoran, 13 Agustus 2008.. Pukul 02.30 Dini Hari..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar